Wakil
Bupati Blora, Jawa Tengah, Abu Nafi, mengungkapkan mayoritas desa di
kabupaten ini masih merupakan desa tertinggal sebagaimana hasil survei
sosial ekonomi nasional (Susenas) 2010.
"Ada sebanyak 144 desa dari 296 desa/kelurahan di kabupaten ini
masuk dalam kategori desa tertinggal versi Susenas 2010. Sebanyak 32
desa masuk dalam kategori desa sangat tertinggal dan sisanya merupakan
desa maju dan agak tertinggal," kata Abu Nafi yang juga Ketua Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Blora, di Blora, Kamis.
Ia mengatakan meski jumlah desa tertinggal dan sangat
tertinggal masih banyak, pemerintah kabupaten setempat optimistis bahwa
desa-desa tersebut akan segera lepas dari ketertinggalan karena saat ini
sejumlah program penanganan desa tertinggal terus dilakukan.
"Kami sedang mengembangkan pembangunan desa berbasis pendekatan
kewilayahan dan menyinergikannya dengan program 'Bali Desa Mbangun
Desa' dari Pemrov Jateng," katanya.
Ia mengatakan pembangunan desa berbasis pendekatan kewilayahan
sudah diujicobakan di Desa Blumbangrejo Kecamatan Kunduran dan Desa
Tlogotuwung Kecamatan Randublatung sejak 2010.
"Sejauh ini, pembangunan desa berbasis pendekatan kewilayahan
di dua desa itu cukup berhasil. Pada 2011 ini, kami pun akan menerapkan
pembangunan desa dengan pendekatan kewilayahan di Desa Bangkleyan
Kecamatan Jati dan Desa Bogorejo Kecamatan Japah," katanya.
Program pembangunan desa berbasis pendekatan kewilayahan
dilakukan dengan pengembangan komoditas unggulan di masing-masing desa
sebagai daya ungkit untuk lepas dari ketertinggalan, katanya
menjelaskan.
http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=52013
Home
»
»Unlabelled
» Mayoritas Desa di Blora Tertinggal
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment