Enggan Bicara Seks? Fatal Akibatnya
Arief Bayuaji

(IST)
London - Bicara apa adanya tentang seks adalah hal utama membina hubungan. Hukumnya wajib bagi yang ingin berumah tangga. Jika tidak terbuka, bisa fatal akibatnya.
Mengutip situs femalefirst, orang-orang muda mengatakan berbicara penyakit atau kebiasaan seks adalah kunci untuk menentukan masa depan rumah tangga dan keluarga.
Berdasarkan survei pemerintah di Inggris, telah terungkap bahwa orang muda setuju dan berpikir percakapan yang terbuka dan jujur tentang kehidupan seksual adalah sesuatu yang penting.
Jajak pendapat bermodal dana pemerintah yang mempelajari hasil pertanyaan kepada lebih dari 1.200 anak muda berusia 15-24 berhasil mengumpulkan data bahwa berbicara tentang infeksi penyakit seksual dan masa lalu seksual seseorang adalah kunci utama dalam suatu hubungan serius. Hal itu sangat penting, demi masa depan anak dan keluarga.
Hasil pertama, 70% mengakui bahwa mereka menyinggung tentang penyakit menular seksual sebelum berhubungan seks dengan pasangan baru. Sedangkan 30% dari jumlah responden mengatakan bahwa mereka merasa tidak nyaman meminta mitra baru untuk menggunakan kondom. Namun begitu, penelitian pemerintah yang dilakukan demi masa depan negara ini harus terus terselenggara agar hubungan keluarga yang sehat dan harmonis.
Sementara survei juga menunjukkan bahwa kaum muda cenderung masih malu terbuka tentang penyakit seksual. Jangankan dengan keluarga, dengan pasangannya pun masih banyak yang tertutup. Datanya, 25% dari jumlah responden mengaku tak biasa untuk berbicara seks aman, infeksi penyakit seksual menular dan penggunaan alat kontrasepsi.
Para ahli sependapat, pasangan yang tak bisa terbuka soal seksnya, dominan tak akan bisa melanjutkan hubungan serius, yakni menikah dan membangun keluarga. Justru faktanya, bagi pasangan yang terbiasa berdiskusi terbuka soal seks jaminanya sanggup membangun keluarga masa depan.
Dokter Catherine Hood, ahli seks yang terlibat dalam survei ini mengatakan, temuan survei ini mengungkapkan seperti inilah tren hubungan seksual tahun 2010, era modern.
"Sementara banyak pasangan muda menyadari pentingnya berbicara secara terbuka tentang menerima hasil tes untuk infeksi menular seksual, namun ada juga yang malu terbuka. Yang malu itulah yang berpotensi membahayakan kesehatan seksualnya sendiri serta masa depan hubungannya," tuturnya.
Tak hanya penting berbicara terbuka, dokter Catherine menekankan pentingnya orang-orang muda untuk menjalani uji kesehatan alat kelamin, atau uji infeksi penyakit seksual menular. Pasalnya penyakit ini bisa terjadi tanpa ada keluhan sekali pun.
"Jika tidak segera diobati, penyakit kelamin akibat infeksi hubungan seksual dapat menyebabkan kemandulan dan masalah kesehatan serius lainnya. Jadi sangat penting bahwa pasangan baru bertanggung jawab terhadap hubungannya dengan berbicara terbuka tentang kesehatan seksual. Ini demi seks yang aman," tambahnya. [mor]

0 comments:

Post a Comment

 
Top